Gini Cara Treat Sepatu Kamu Sehabis Trail Running!

Jakarta, Shoes and Care - Kalau kamu baru pulang dari Siksorogo Lawu Ultra 2025 kemarin, pasti sepatu trail-mu sekarang lagi jadi “korban habis-habisan”. Entah itu penuh tanah, nyelip kerikil, sampai baunya yang mulai “berkarakter”. Setelah melibas tanjakan, turunan berbatu, single track sempit, plus hujan gerimis yang bikin jalur makin licin, sepatu kamu jelas butuh perlakuan khusus biar tetap awet dan siap dipakai lagi buat race berikutnya. Nah, di artikel ini kita bahas cara paling gampang, paling masuk akal, dan bisa dilakukan siapa pun buat ngerawat sepatu setelah dipakai trail running.

1. Bersihin Lumpur Sebelum Mengering
Lumpur Lawu itu kalau sudah nempel dan mengering bisa keras banget. Makanya, begitu kamu sampai rumah atau area camp, langsung buang dulu sisa lumpur yang masih basah. Caranya cukup ketuk-ketuk sepatu ke lantai atau batu, biarkan gumpalan besar rontok dulu. Jangan langsung disikat saat terlalu basah karena malah makin belepotan. Kalau ada kerikil yang kejebak di outsole, tinggal congkel pelan pakai stik kecil atau jari. Intinya, bereskan dulu “kotoran kasar” sebelum masuk ke pembersihan detail.

2. Cuci Dengan Air Mengalir, Bukan Direndam
Sepatu trail itu beda materialnya dengan sepatu casual, jadi jangan asal direndam lama. Perendaman bisa bikin lem melemah dan struktur dalam sepatu rusak. Lebih aman, bilas saja dengan air mengalir. Mulai dari outsole, biarkan sisa lumpur ikut jatuh. Kalau tanah merah Lawu masih membandel, sikat dengan sikat berbulu sedang. Untuk bagian upper, pakai sikat halus supaya tidak merusak mesh atau lapisan tipisnya. Hindari air panas, sabun keras, atau deterjen karena bisa bikin material lebih cepat menua.

3. Lepas Insole dan Cuci Terpisah
Karena selama race kaki kamu pasti basah, lembap, dan berkeringat, insole jadi bagian yang paling gampang bau. Setelah sepatu dibersihkan, lepas dulu bagian insole-nya. Cuci pakai sabun cair yang lembut, bilas sampai bersih, lalu jemur di tempat teduh. Insole yang dirawat dengan benar bukan cuma bikin sepatu terasa lebih nyaman, tapi juga mencegah bakteri dan jamur berkembang.

4. Jangan Jemur di Bawah Matahari Langsung
Banyak pelari habis race yang langsung ngejemur sepatu di bawah terik matahari gunung supaya cepat kering, padahal itu bikin upper jadi keras, warna memudar, dan lem gampang copot. Cara paling aman adalah mengeringkan sepatu di tempat yang teduh, berventilasi baik, dan tidak kena sinar matahari langsung. Isi bagian dalam dengan kertas tebal atau handuk kecil untuk menyerap sisa air. Ganti beberapa kali sampai bagian dalamnya betul-betul kering.

5. Cek Kondisi Outsole Setelah Race Berat
Jalur Siksorogo Lawu tahun ini banyak banget bebatuan tajam dan akar yang bikin outsole kerja ekstra. Setelah dicuci, luangkan waktu untuk cek apakah ada bagian sol yang terkelupas, lugs yang menipis, atau bagian midsole yang luka karena gesekan. Pemeriksaan kecil setelah race bisa mencegah kerusakan besar di kemudian hari, terutama kalau kamu rutin lari di medan teknis.

6. Kembalikan Bentuk Sepatu
Setelah dicuci, sepatu kadang kehilangan bentuknya dan terlihat sedikit “peyang”. Untuk menjaga struktur tetap optimal, masukkan shoe tree ke dalam sepatu. Kalau tidak punya, bahan sederhana seperti gumpalan kertas atau kain bersih juga bisa membantu. Langkah ini penting karena bentuk sepatu berpengaruh ke kenyamanan dan kestabilan saat dipakai lagi nanti.

7. Semprot Anti-Bakteri atau Anti-Bau
Race yang basah dan lembap seperti kemarin memang bikin bakteri mudah berkembang. Setelah sepatu benar-benar kering, semprotkan cairan anti-bakteri atau anti-bau untuk menjaga bagian dalam tetap higienis. Kalau kamu ingin cara yang lebih natural, taburkan sedikit baking soda ke dalam sepatu, diamkan semalaman, lalu buang esok paginya. Ini membantu mengurangi aroma tidak sedap.

8. Simpan Dengan Benar
Setelah semua proses selesai, jangan sembarang menyimpan sepatu. Letakkan di tempat yang kering, tidak terlalu lembap, dan punya sirkulasi udara yang baik. Sebisa mungkin, hindari menyimpan di dalam kotak tertutup terlalu lama karena bisa membuat aroma pengap terjebak. Jangan juga menumpuk barang berat di atas sepatu, karena bisa mengubah bentuk dan merusak struktur foam.

Sepatu Trail Juga Butuh Recovery!
Kalau kamu berhasil menaklukkan Siksorogo Lawu Ultra 2025, sepatu kamu juga sudah berjuang sama kerasnya. Merawatnya seperti langkah-langkah di atas bukan cuma bikin sepatu lebih awet, tapi juga menjaga performanya di race berikutnya. Sepatu yang bersih, kering, dan terawat akan lebih nyaman dipakai, lebih stabil, dan tentu lebih aman. Kalau kamu merasa sepatu sudah “babak belur” banget, tinggal bawa ke jasa perawatan sepatu profesional yang memang biasa menangani sepatu trail setelah race panjang. Biar sepatu kamu kembali siap untuk naik gunung berikutnya dan kamu juga siap mengukir cerita baru di lintasan trail selanjutnya!

 

 

Postingan terbaru