Jakarta, Shoes and Care - Event Jakarta Running Festival 2025 sudah semakin dekat! Buat kamu yang udah daftar, ini saatnya mulai bersiap! Bukan cuma soal fisik dan mental, tapi juga perlengkapan mulai dari baju, celana, hingga sepatu. Dan kalau ngomongin perlengkapan paling krusial, tentu sepatu jadi nomor satu. Karena seberapa kuat pun kamu latihan, kalau sepatunya nggak siap, bisa-bisa performa drop, atau yang lebih parah: cedera di tengah race. Nah, biar semua berjalan mulus, yuk cek hal-hal penting yang wajib kamu persiapkan di sepatu andalanmu sebelum melangkah ke garis start!
1. Pastikan sepatu masih dalam kondisi prima
Hal pertama yang wajib kamu lakukan: cek kondisi sepatu. Apakah solnya masih utuh? Midsole-nya masih empuk? Atau justru udah mulai keras dan aus di bagian tertentu?
Sepatu lari idealnya punya masa pakai sekitar 500–800 km tergantung jenis dan cara pemakaian. Kalau kamu udah latihan rutin berbulan-bulan dengan sepatu yang sama, ada kemungkinan daya redamnya mulai berkurang.
Coba perhatikan bagian outsole (alas bawah): kalau pola grip udah halus, artinya traksi berkurang dan bisa bikin kamu gampang tergelincir. Selain itu, perhatikan bagian dalam sepatu: apakah insole masih nyaman, atau udah mulai tipis dan nggak seimbang? Kalau ada tanda-tanda aus di beberapa titik penting, lebih baik ganti dengan sepatu baru minimal dua minggu sebelum event, supaya kamu masih sempat adaptasi.
2. Pilih sepatu yang sesuai dengan jenis race
Jakarta Running Festival biasanya punya beberapa kategori, mulai dari 5K, 10K, Half Marathon, hingga Full Marathon. Setiap jarak punya kebutuhan sepatu yang berbeda.
-
Untuk 5K–10K, sepatu ringan dengan cushioning sedang cocok buat kamu yang butuh kecepatan dan respons cepat.
-
Untuk Half Marathon dan Marathon, utamakan sepatu dengan bantalan lebih tebal, stabilitas yang bagus, serta midsole yang empuk tapi responsif. Karena di jarak ini, kaki akan menanggung tekanan dan benturan jauh lebih lama.
Kalau kamu punya sepatu khusus race (misalnya yang pakai carbon plate atau super foam seperti ZoomX, Pebax, atau FuelCell), pastikan kamu sudah membiasakan diri memakainya di beberapa sesi latihan sebelumnya. Jangan langsung pakai sepatu baru di hari lomba, karena risiko lecet dan kaki tegang bisa sangat tinggi.
3. Bersihkan dan rawat sepatu sebelum hari-H
Mau tampil maksimal di event besar? Mulai dari sepatu yang bersih!
Kotoran, debu, atau lumpur yang menempel bisa bikin material sepatu cepat rusak dan menurunkan grip. Beberapa hari sebelum event, luangkan waktu untuk membersihkan sepatu secara lembut. Gunakan sikat halus dan sabun ringan, hindari deterjen keras. Setelah dicuci, keringkan dengan cara diangin-anginkan, jangan dijemur langsung di bawah sinar matahari, karena bisa bikin lem dan bahan upper cepat rapuh.
Selain itu, periksa juga tali sepatu. Pastikan masih kuat, nggak serat-serat, dan panjangnya cukup buat diikat dengan nyaman. Kalau perlu, siapkan cadangan tali untuk jaga-jaga.

4. Kenali dan atur ulang insole
Bagian yang sering diremehkan tapi punya peran besar adalah insole. Insole yang pas bisa bantu menopang lengkungan kaki, mengurangi tekanan di area tumit, dan meningkatkan stabilitas setiap langkah. Kalau kamu punya kaki datar (flat feet) atau pronasi berlebih, pakai insole khusus yang sesuai dengan bentuk kaki kamu. Beberapa pelari bahkan ganti insole bawaan sepatu dengan versi custom yang lebih empuk dan adaptif.
Pastikan sebelum hari-H, kamu udah ngetes kenyamanannya di beberapa sesi lari pendek. Jangan baru dipasang di race day, karena kaki perlu adaptasi dulu dengan sensasi pijakan yang baru.
5. Gunakan kaus kaki yang tepat
Kedengarannya sepele, tapi kaus kaki bisa jadi pembeda antara race nyaman atau penuh penderitaan.
Gunakan kaus kaki yang tipis tapi mampu menyerap keringat, dan hindari bahan katun karena cenderung menyimpan lembap. Pilih bahan sintetis seperti polyester atau nylon blend yang cepat kering dan minim gesekan. Kalau kamu rentan lecet, pakai compressed sock atau oleskan sedikit petroleum jelly di area rawan seperti tumit dan jari kaki. Tujuannya biar gesekan berkurang dan kaki tetap aman sampai finish line.
6. Tes sepatu dengan simulasi race
Satu minggu sebelum event, coba lakukan lari simulasi dengan jarak sekitar 60–70% dari race yang akan kamu ikuti, lengkap dengan outfit yang akan dipakai di hari lomba.
Tujuannya? Untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik: sepatu, kaus kaki, bahkan tali sepatu. Dari situ kamu bisa tahu apakah ada bagian yang kurang nyaman, terlalu ketat, atau mungkin bikin panas di titik tertentu. Kalau ternyata ada rasa nggak nyaman, masih ada waktu untuk menyesuaikan. Baik mengganti insole, merapikan ikatan, atau bahkan mengganti sepatu kalau memang sudah tidak layak.

7. Simpan sepatu di tempat yang kering sebelum event
Beberapa hari sebelum race, jangan asal naruh sepatu di sembarang tempat. Simpan di ruangan kering dan beraliran udara baik, hindari area lembap karena bisa menimbulkan bau atau jamur.
Kalau kamu habis latihan terakhir, pastikan sepatu benar-benar kering sebelum disimpan. Kamu bisa tambahkan silica gel atau kertas koran kering di dalam sepatu untuk menyerap sisa kelembapan.
Kesimpulannya?
Jakarta Running Festival 2025 bukan cuma soal siapa yang paling cepat, tapi juga tentang bagaimana kamu mempersiapkan diri dengan matang. Sepatu yang nyaman, bersih, dan siap tempur bisa jadi pembeda besar antara lari penuh semangat dan lari yang penuh drama.
Mulai sekarang, rawat sepatu andalanmu seperti partner setia. Karena di hari perlombaan nanti, cuma kamu dan sepatumu yang benar-benar tahu sejauh apa perjuanganmu selama ini.
Dan kalau kamu mau tampil maksimal di garis start tanpa khawatir soal kebersihan atau bau sepatu, bawa sepatu kamu ke Shoes and Care! Tim profesional kami siap bantu bikin sepatu kamu bersih, wangi, dan siap diajak berlari di Jakarta Running Festival 2025!