Jakarta, Shoes and Care - Sering sekali kita melihat profesi Public Relations pada dunia kerja diterjemahkan salah pada sebuah perusahaan yang kerap hanya dipergunakan sebagai seseorang sales atau marketing. Tidak sedikit dari perusahaan yang menempatkan seseorang tanpa latar belakang Public Relations di posisi tersebut, hanya karena mereka berpenampilan menarik. Hal itu merupakan keputusan yang sangat tidak tepat. Karena posisi Public Relations harus memiliki kemampuan analisa serta dasar keilmuan yang mumpuni dalam menjalani peran dan fungsinya.
Seorang Public Relations akan menggunakan pendekatan-pendekatan yang dipergunakan dalam ilmu komunikasi yang berasal dari dan menyangkut berbagai bidang keilmuan (disiplin) lainnya seperti linguistik, sosiologi, psikologi, antropologi, politik, hukum dan ekonomi.
Ada pun peran Public Relations menurut Djanalis Djanaid adalah mempersiapkan mental publik untuk menerima kebijakan organisasi untuk mengetahui kepentingan publik, mengevaluasi perilaku publik maupun organisasi untuk direkomendasikan kepada manajemen, menyiapkan prakondisi untuk mencapai saling pengertian, percaya dan saling membantu terhadap tujuan-tujuan publik atau organisasi yang diwakilinya dan berperan sebagai problem solver, yakni apabila sebuah organisasi atau lembaga terjadi masalah-masalah atau krisis dengan publik, maka Public Relations harus berperan dalam mengatasi terselesaikannya masalah tersebut.
Sedangkan fungsi Public Relations yang dikutip dari Scott M. Cutlip meliputi hal-hal berikut :
- Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi.
- Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik pada perusahaan.
- Melayani publik dan memberikan nasehat kepada pimpinan organisasi untuk kepentingan umum.
- Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dan publik, baik internal maupun eksternal.
Sebuah perusahaan dapat menjadi besar dan sukses jika perusahaan tersebut memiliki Public Relations yang diposisikan secara ideal pada struktur organisasi perusahan yang menurut Rhenald Khasali “Departmen PR terletak di leher pada struktur organisasi tertinggi atau di bawah Direktur Utama”, sehingga dapat berperan dan berfungsi secara profesional berdasarkan etika profesinya.
