Apakah Sepatu Mahal Akan Selalu Bagus?

Jakarta, Shoes and Care - Pertanyaan ini sering muncul setiap kali seseorang melihat sepatu dengan harga selangit di etalase toko atau timeline media sosial. Di satu sisi, banyak orang percaya kalau harga tinggi menandakan kualitas tinggi. Di sisi lain, ada juga yang merasa bahwa sepatu mahal kadang cuma “branding” doang. Jadi… apakah sepatu mahal selalu bagus? Jawabannya nggak sesimpel itu. Ada banyak faktor yang membuat sebuah sepatu pantas dihargai mahal dan ada juga harga-harga yang sebenarnya lebih ke gimmick marketing.

Artikel ini bakal mengupas faktor kualitas sepatu dari sudut pandang yang mudah dimengerti, biar kamu bisa lebih bijak saat memilih.

1. Harga Bisa Datang dari Material, Tapi Tidak Selalu

Hal pertama yang paling kelihatan dari sepatu mahal biasanya adalah materialnya. Brand-brand besar memakai bahan premium seperti full-grain leather, suede berkualitas tinggi, knit engineered, hingga foam midsole dengan teknologi tertentu. Bahan-bahan seperti ini memang lebih mahal dan biasanya lebih awet serta lebih nyaman.

Namun, penting untuk tahu bahwa “premium material” bukan satu-satunya alasan harga bisa melonjak. Banyak sepatu mahal tetap memakai material yang mirip dengan sepatu lain yang jauh lebih murah. Di sinilah kita perlu jeli: apakah harga yang kamu bayar benar-benar sebanding dengan bahan yang dipakai?

Ada sepatu harga jutaan yang sebenarnya masih pakai synthetic leather sederhana. Ada juga sepatu lokal ratusan ribu yang sudah pakai kulit asli kualitas top. Jadi, mahal belum tentu lebih bagus alias tergantung detail material dari sepatunya.

2. Teknologi dan R&D: Ini yang Bikin Mahalnya Masuk Akal

Ada satu faktor yang sering dilupakan orang: biaya riset dan pengembangan (R&D). Brand-brand besar seperti Nike, Adidas, On, Hoka, dan Asics menghabiskan jutaan dolar untuk membuat satu teknologi cushioning baru, sistem stabilitas baru, atau konstruksi upper yang lebih ergonomis.

Contoh gampangnya:

  • Carbon plate running shoes: mahal karena teknologi pelat karbon, foam supercritical, dan uji coba atlet yang panjang.
     
  • Stability shoes: dibuat dengan geometri midsole rumit dan struktur yang sudah diuji ratusan jam.
     
  • Lifestyle premium: banyak yang menggunakan teknologi midsole canggih seperti Boost, React, atau Helion.
     

Dalam kasus seperti ini, mahalnya sepatu sebenarnya logis. Kamu bukan cuma membeli barang, tapi hasil riset panjang yang membuat sepatu lebih nyaman, lebih cepat, atau lebih aman untuk kaki. Tapi perlu diingat juga: tidak semua sepatu mahal punya teknologi yang relevan buat kamu. Kalau kamu cuma pakai buat jalan santai, belum tentu kamu butuh teknologi super mahal yang ditujukan untuk pelari kompetitif.

3. Branding Bisa Bikin Harga Melonjak Tanpa Menambah Kualitas

Nah, ini bagian yang sering bikin orang salah kaprah: brand value. Nama besar memang punya nilai jual sendiri, dan itu masuk ke harga.

Sepatu dari brand luxury seperti Gucci, Balenciaga, Louis Vuitton, atau Dior bisa harganya sampai belasan juta. Padahal dari sisi kenyamanan, teknologi, atau durability, mereka sering kalah dari sepatu running yang harganya sepertiga.

Kenapa mahal? Bisa jadi karena image eksklusif dari artikel sepatunya, kolaborasi dengan desainer ternama sehingga menjadi limited production, serta target pasar yang menyentuk target market kelas premium. Ketiga aspek Ini semua membuat sepatu punya “nilai simbolis” yang bukan dari fungsinya. Kalau kamu beli sepatu jenis ini, kamu bukan lagi beli sepatu untuk dipakai, tapi beli gaya hidup.

Apakah ini buruk? Nggak juga. Yaa selama kamu tahu apa yang kamu bayar.

4. Craftsmanship dan Detail Konstruksi: Ini Yang Sering Diabaikan

Sepatu mahal dari segmen craft shoes punya satu keunggulan besar: kualitas pengerjaannya. Mereka biasanya dibuat dengan standar produksi yang lebih tinggi, kadang bahkan handmade.

Contoh indikator craftsmanship yang baik:

  • Jahitan rapi dan kuat (Goodyear welt, hand-sewn moccasin, dll.)
     
  • Lem tidak berantakan
     
  • Outsole presisi
     
  • Bahan lining lembut dan tidak mudah sobek
     
  • Potongan leather konsisten
     

Craftsmanship seperti ini memang tidak murah karena:

  • Pengerjaan manual memakan waktu
     
  • Tukang sepatu berpengalaman tidak banyak
     
  • Proses quality control lebih ketat
     

Nah, sepatu dengan craftsmanship bagus memang cenderung lebih tahan lama. Tapi tetap ada yang perlu diperhatikan: craftsmanship mahal bukan jaminan paling nyaman. Banyak sepatu handmade klasik justru terasa keras di awal dan butuh waktu break-in.

5. Sepatu Mahal Oleh Karena Gimmick? Ini Realitanya

Nggak semua sepatu mahal punya alasan logis. Ada sepatu yang harganya naik karena hype sesaat, kolaborasi limited (padahal kualitas standar), viral di TikTok atau Instagram, packaging yang fancy, dan mengikutsertakan logo tertentu.
Sepatu jenis ini biasanya disebut hype shoes. Apakah bagus? Bisa iya, bisa juga biasa saja. Pastinya, kualitasnya nggak selalu sebanding dengan harganya.

Contoh nya:

  • Ada sneakers kolaborasi yang harganya 7–10 juta tapi kualitas sole-nya sama seperti versi reguler 1 jutaan.
     
  • Ada running shoes lama yang mendadak mahal hanya karena dipakai selebriti.
     

Di sinilah pentingnya memahami fungsi, bukan cuma hype.

6. Jadi… Apakah Sepatu Mahal Selalu Bagus?

Jawaban singkatnya: tidak selalu.
Jawaban panjangnya: bisa iya, bisa tidak. Tergantung alasan di balik harga mahal tersebut.

Sepatu bisa pantas mahal jika:

  • Materialnya memang premium
     
  • Teknologinya hasil riset mendalam
     
  • Craftsmanship yang unggul
     
  • Fungsinya spesifik dan benar-benar kamu perlukan
     

Namun sepatu bisa jadi tidak sebanding jika:

  • Harga cuma karena brand
     
  • Cuma ikut hype
     
  • Teknologi tidak kamu butuhkan
     
  • Kualitas material biasa saja

Pada akhirnya, sepatu terbaik bukan yang paling mahal, tapi yang paling sesuai kebutuhanmu: nyaman, awet, dan sesuai aktivitas harian kamu. Kalau kamu membeli sepatu karena kebutuhan fungsional, jangan tertipu branding. Tapi kalau kamu membeli sepatu untuk fashion atau statement, harga tinggi bisa jadi bagian dari value-nya.

Jadi, bijaklah memilih. Mahal bukan jaminan bagus, dan murah bukan berarti buruk.

 

Postingan terbaru