Jakarta, Shoes and Care - Sepatu bukan hanya berperan sebagai pelindung kaki, tetapi juga merupakan bagian paling penting dari gaya hidup. Karena sering dipakai, sepatu pasti terkena debu, kotoran, hingga keringat. Tapi, seberapa sering sebenarnya sepatu perlu dicuci? Mencuci sepatu terlalu sering bisa merusak sepatu. Tapi jika jarang dicuci, bisa jadi sarang bakteri dan bau tak sedap. Nah bingung kan? Jadi sebenarnya seberapa sering kah sepatu harus di cuci? Berikut beberapa poin penting yang bisa kamu jadikan acuan untuk menentukan seberapa sering sepatu harus dicuci.
1. Frekuensi Pemakaian dan Aktivitas
Frekuensi pemakaian dan jenis aktivitas yang dilakukan menjadi faktor utama dalam menentukan kapan waktu terbaik untuk mencuci sepatu. Sepatu lari yang digunakan setiap hari perlu dicuci setidaknya seminggu sekali karena terkena keringat dan debu. Sepatu kerja atau kasual yang tidak terlalu kotor bisa dibersihkan ringan setiap minggu dan dicuci menyeluruh sebulan sekali. Sepatu yang jarang dipakai tetap perlu dibersihkan secara berkala untuk menghindari debu dan jamur. Semakin sering digunakan dan semakin intens aktivitasnya, semakin sering pula sepatu perlu dibersihkan.
2. Jenis Bahan Sepatu
Setiap bahan sepatu memiliki karakteristik berbeda dalam perawatannya. Beberapa bahan lebih rentan terhadap kotoran dan perlu lebih sering dicuci dibandingkan bahan lainnya. Sepatu berbahan kanvas dan mesh mudah menyerap debu dan kotoran, sehingga perlu dicuci lebih sering, sekitar 1-2 minggu sekali jika sering digunakan. Sementara itu, bahan suede dan nubuck tidak bisa sering dicuci dengan air karena bisa merusak teksturnya, jadi cukup disikat secara rutin dan dibersihkan dengan pembersih khusus. Kulit asli dan sintetis lebih mudah dibersihkan dengan lap basah dan tidak perlu sering dicuci, cukup setiap 2-3 minggu sekali. Penting untuk memahami jenis bahan sepatu agar tidak salah dalam menentukan frekuensi pencuciannya.
3. Pengaruh Lingkungan dan Cuaca
Lingkungan tempat sepatu digunakan juga berpengaruh pada seberapa cepat sepatu kotor. Jika sering beraktivitas di tempat berdebu atau saat musim hujan, sepatu bisa lebih cepat kotor dan lembap, yang meningkatkan risiko bau tidak sedap dan pertumbuhan jamur. Jika sering terkena hujan atau lumpur, sepatu perlu dicuci segera setelah kotor agar tidak menumpuk dan sulit dibersihkan. Sebaliknya, di lingkungan yang kering dan bersih, sepatu bisa bertahan lebih lama tanpa perlu dicuci terlalu sering, cukup dibersihkan dengan lap atau sikat ringan setiap beberapa hari.
4. Bau dan Kebersihan Bagian Dalam
Meskipun dari luar sepatu terlihat bersih, bagian dalam sering kali menjadi tempat berkembangnya bakteri akibat keringat. Bau yang muncul dari dalam sepatu bisa menjadi tanda bahwa sepatu perlu segera dicuci. Jika sepatu mulai berbau tidak sedap, segera cuci bagian dalamnya untuk menghilangkan bakteri dan jamur. Gunakan kaus kaki yang bersih dan semprotkan pewangi khusus sepatu untuk membantu menjaga kebersihan bagian dalam. Untuk sepatu yang sering dipakai tanpa kaus kaki, seperti slip-on atau sandal, sebaiknya dicuci lebih sering karena langsung bersentuhan dengan kaki.
Jujur, tidak ada aturan baku mengenai seberapa sering sepatu harus dicuci karena semua tergantung dari jenis sepatu, aktivitas, lingkungan, dan kebersihan bagian dalamnya. Secara umum, sepatu yang digunakan sebagai daily beater dan mudah berkeringat perlu dicuci lebih sering. Sepatu berbahan tertentu seperti suede cukup dibersihkan dengan sikat dan tidak perlu sering dicuci. Jika sepatu mulai berbau, itu tanda bahwa sudah saatnya dicuci. Menjaga kebersihan sepatu tidak hanya membuatnya lebih awet, tetapi juga menjaga kesehatan kaki. Jadi, sesuaikan frekuensi pencucian dengan kebutuhan dan kondisi pemakaian sepatumu!