Apa Perbedaan Sepatu Trekking dan Sepatu Trail Run?

Jakarta, Shoes and Care - Aktivitas yang lagi banyak digandrungi masyarakat Indonesia di segala usia saat ini adalah kegiatan outdoor, seperti hiking, trekking hingga olahraga trail running. Olahraga outdoor ini mencuat kembali menjadi sebuah tren ketika tren bertemakan “gorpcore” itu ada. Kembali ke pembahasan utama, olahraga outdoor tentunya memerlukan peralatan yang memadai dan tahan lama. Contohnya adalah sepatu, pemilihan sepatu yang tepat dan sesuai dengan peruntukkannya sangat penting kamu ketahui. Meskipun mirip dan sekilas sama, sepatu untuk trekking dan trail run itu berbeda lho! Kedua jenis sepatu outdoor ini memiliki perbedaan yang mendasar menyesuaikan kebutuhan aktivitas spesifik. Apa aja perbedaannya? Simak penjelasannya dibawah ini!

1. Fungsi Utama 

Kita mulai dari fungsi sepatunya. Sepatu trekking dirancang untuk aktivitas berjalan atau mendaki di medan yang sulit dan berbatu. Mereka didesain untuk menghadapi kondisi yang lebih berat dan perjalanan yang lebih lama, seperti ekspedisi yang memakan banyak hari dengan beban yang berat. Jadi, fokus utama sepatu trekking adalah stabilitas dan dukungan kaki.

Berbeda dengan sepatu trail running. Di sisi lain, sepatu ini dirancang untuk berlari di medan off-road, seperti jalur pegunungan, tanah berlumpur, atau hutan. Mereka lebih ringan dan fleksibel dibanding sepatu trekking karena mereka dibuat untuk kecepatan dan kenyamanan saat berlari tanpa mengabaikan perlindungan.

2. Desain Sol dan Grip

Sol sepatu trekking biasanya lebih tebal dan lebih keras dibanding sepatu trail running. Mereka dilengkapi dengan lug, atau semacam pola cengkeraman, yang lebih besar dan dalam untuk membantu kaki tetap stabil saat berjalan di medan licin atau berbatu. Beberapa sepatu trekking juga menggunakan bahan sol yang lebih keras sehingga bisa memberikan daya tahan lebih lama.

Kalau sol sepatu trail running memiliki grip yang lebih tajam dan fleksibel untuk memaksimalkan cengkeraman pada medan yang lebih ringan seperti tanah atau lumpur. Lugs sepatu ini lebih pendek dan lebih banyak dibanding sepatu trekking sehingga membantu pelari mendapatkan traksi maksimal tanpa menghambat kecepatan berlarinya. Fleksibilitas sol juga memberikan respons lebih baik saat berlari cepat.

3. Bahan dan Ketahanan

Sepatu trekking biasanya dibuat dari bahan yang lebih tebal dan tahan lama seperti kulit, suede, atau tekstil yang diperkuat. Hal ini karena sepatu trekking perlu menghadapi kondisi yang lebih ekstrem seperti medan berbatu, semak-semak tajam, hingga cuaca buruk. Bahan-bahan ini menawarkan perlindungan ekstra dan daya tahan yang lebih baik terhadap elemen luar seperti air, angin, dan benturan.

Berbeda dengan sepatu trail running yang lebih mengutamakan bahan dengan bobot ringan dan breathable. Material seperti mesh atau sintetis digunakan untuk mengurangi bobot sepatu dan memastikan sirkulasi udara yang baik, selain itu juga bisa menghindari kaki menjadi panas dan lembap saat berlari. Beberapa model juga memiliki fitur waterproof untuk kondisi berlari di medan basah.

4. Perlindungan Kaki

Mempunyai fitur perlindungan ekstra adalah salah satu keunggulan utama dari sepatu trekking. Banyak sepatu trekking yang memiliki pelindung di bagian toe cap untuk melindungi kaki dari benturan batu atau akar pohon. Dukungan pergelangan kaki yang tinggi juga umum ditemukan di sepatu trekking yang berfungsi mencegah cedera seperti terkilir saat berjalan di medan tidak rata.

Perlindungan pada sepatu trail running lebih minimalis dan simple dibandingkan sepatu trekking. Namun, sebagian besar model tetap memiliki toe cap untuk melindungi jari kaki saat berlari di jalur berbatu. Beberapa model sepatu trail running juga menawarkan lapisan pelindung tambahan di bagian samping dan tumit, dan kerennya tanpa mengorbankan fleksibilitas dari si sepatu!

5. Bobot dan Fleksibilitas

Dikarenakan sepatu ini didesain untuk memberikan stabilitas, dukungan, dan perlindungan ekstra, sepatu trekking cenderung lebih berat dan kaku. Nah, faktor ini mungkin terasa mengganggu jika kamu terbiasa menggunakan sepatu dengan bobot ringan, tetapi penting untuk aktivitas trekking yang membutuhkan stabilitas tinggi dan perlindungan selama perjalanan panjang.

Sebaliknya, sepatu trail running lebih ringan dan fleksibel. Desainnya yang aerodinamis memungkinkan pelari bergerak lebih bebas dan cepat. Faktor fleksibilitas perlu dipertimbangkan lebih jauh untuk menghindari kelelahan saat berlari di medan yang terus berubah serta memberikan kombinasi antara perlindungan dan kenyamanan.

6. Kenyamanan dan Dukungan Pergelangan Kaki

Dukungan pergelangan kaki adalah aspek penting dalam sepatu trekking. Banyak sepatu trekking yang memiliki kerah sepatu yang tinggi untuk melindungi pergelangan kaki dari cedera. Fitur seperti ini sangat penting ketika kamu sednang membawa beban berat, seperti ransel saat mendaki, yang akan membuat kaki lebih tertekan dan bekerja lebih keras.

Untuk sepatu trail running, kebebasan gerak adalah kuncinya. Model sepatu ini biasanya memiliki kerah yang lebih rendah agar memungkinkan fleksibilitas pergelangan kaki. Fleksibilitas ini memberikan keuntungan saat berlari, memungkinkan pelari menggerakkan kaki secara alami.

Secara garis besar, sepatu trekking dirancang untuk perlindungan, stabilitas, dan ketahanan di medan berat, cocok untuk perjalanan panjang dan lambat. Sementara sepatu trail running dibuat untuk kecepatan dan kenyamanan di medan off-road yang lebih ringan, ideal untuk pelari yang ingin melintasi jalur alami dengan cepat.

Jika kamu suka hiking atau mendaki dengan membawa beban berat di jalur pegunungan, sepatu trekking adalah pilihan terbaik. Namun, jika kamu lebih suka berlari di medan alam seperti hutan atau jalur tanah, sepatu trail running akan memberi kenyamanan dan performa terbaik. Pastikan kamu mempertimbangkan aktivitas, jenis medan, dan kebutuhan spesifik sebelum memilih di antara keduanya!

 

Postingan terbaru