Jakarta, Shoes and Care - Siapa yang tidak kenal Vans? Sepatu ini identik sekali dengan para skateboarder, atlet street sport, hingga para musisi yang bergenre musik enerjik dan berdistorsi. Dewasa ini, Vans bukan hanya menjadi sebuah brand sepatu saja, melainkan menjadi sebuah ikon dan idola anak muda hingga dewasa seperti sekarang. Menurut Paul Van Doren sang kreator sepatu ini, Vans memiliki tendensi rivalry yang kuat dengan Converse. Selain itu, Vans lebih condong ke olahraga solo seperti skateboard dibandingkan olahraga tim yang banyak disponsori brand besar seperti Nike dan Adidas. Untuk aliran musik sendiri, Vans lebih condong ke musik rock dan punk ketimbang musik hip-hop. Mengapa sepatu Vans masih tetap populer dan menjadi ikon hingga sekarang? Semuanya akan dibahas melalui artikel dibawah ini.
Vans dan Masa Awal nya
Vans pertama kali lahir di California, Amerika Serikat. Tepatnya di kota Anaheim pada 16 Maret 1966. Brand sepatu ini pertama kali dicetuskan oleh Paul Van Doren bersama saudara-saudaranya, James Van Doren dan Gordon C. Lee, serta mitra bisnisnya, Serge Delia. Sebelum menjadi Vans sekarang, dulunya brand ini bernama The Van Doren Rubber Company. Uniknya, pada saat itu Vans sudah berani untuk memainkan paduan warna dan desain yang unik dibandingkan dengan sepatu-sepatu pada umumnya di zaman itu. Vans juga tanpa basa-basi berani untuk melakukan direct selling kepada konsumen begitu selesai di produksi dari pabrik.
Sejak pertama kali dijual langsung ke publik, Vans memang menyasar ke pasar konsumen yang hobi melakukan Skateboarding. Hal ini terbukti pada tahun 1970-an, Vans mulai menarik perhatian para pemain skateboard. Brand ini mengembangkan sepatu khusus yang dirancang untuk kebutuhan olahraga ini. Dengan menggunakan bahan yang memiliki daya tahan tinggi dan sol sepatu yang lengket, sepatu Vans menjadi pilihan utama para skateboarder di dunia.
Pada tahun 1976, Vans meluncurkan lini sepatu pertama mereka dengan nama The Vans #44 yang berhasil terjual 12 pasang pada pertama kali dijual kepada publik. The Vans #44 menjadi sepatu vans paling fenomenal hingga saat ini yang dikenal sebagai Vans Authentic. Sepatu ini memiliki desain rendah dengan sol karet tebal, dan upper yang tahan lama. Authentic menjadi simbol budaya skateboarding dan dipopulerkan oleh para atlet dan seniman di dunia skateboarding. Vans juga dilirik oleh para artis-artis film di Amerika saat itu, salah satunya Sean Penn dalam film “Fast Times at Ridgemont High” pada tahun 1982.
Dalam film tersebut, Sean Penn menggunakan sepatu Vans yang tidak menggunakan tali dan bercorak kotak-kotak layaknya papan catur dengan nama Vans Slip-On. Semenjak saat itu, Vans Slip On juga akhirnya dipakai oleh banyak band rock dunia sekelas Iron Maiden, Foo Fighters dan The Ting Tings. Selain itu, sepatu Vans memiliki desain slip-on klasik yang nyaman dan modis sehingga menjadi pilihan yang tepat untuk melakukan berbagai aktivitas seperti bermain skateboard hingga bersantai.
Hingga kini, Vans memiliki banyak variasi model mulai dari Authentic, Era, Slip-On, Old Skool, Skt8-Hi hingga Ultrarange. Meskipun Vans sudah terkenal hingga dipakai artis dan influencer terkenal, pada hakekatnya Vans tetap menjadi brand sepatu yang lahir dari dunia skateboard. Maka itu, Vans tetap memprioritaskan skateboard sebagai pasar utama mereka. Di awal tahun 1970, Vans sudah dikenal sebagai sepatu yang banyak digandrungi dan digunakan oleh para skateboarder di California bagian selatan.
Mengapa Vans Tetap Populer Hingga Kini?
Ada beberapa alasan mengapa sepatu Vans banyak digandrungi dan populer di semua kalangan usia hingga saat ini, yaitu:
Desain Klasik dan Timeless.
Salah satu faktor utama dalam popularitas Sepatu Vans adalah desainnya yang klasik dan tidak lekang oleh waktu. Vans memiliki bentuk siluet yang sederhana, namun mudah dikenali dengan sol karet tebal, siluet rendah, dan garis-garis samping yang khas. Desain yang sederhana ini membuat sepatu Vans menjadi serbaguna dan cocok untuk berbagai gaya dan kesempatan.
Build Quality
Sepatu Vans terkenal karena build quality nya yang baik dan kuat. Sepatu ini dibuat dengan bahan-bahan yang tahan lama dan dirancang untuk tahan lama. Sol karet tebal memberikan daya tahan yang baik dan tahan lama, sehingga sepatu Vans sering kali menjadi pilihan favorit bagi mereka yang membutuhkan sepatu yang tahan lama dan dapat menghadapi penggunaan sehari-hari.
Vans = Skateboarding
Vans telah lama menjadi brand yang berkaitan erat dengan budaya skateboard.
Brand ini aktif dalam mensponsori acara-acara skateboard dan atlet-atlet skateboard ternama, seperti Tony Hawk, Lizzie Armanto, Pedro Barros dan Yann Horowitz. Keterkaitan ini memberikan citra autentik dan menyebabkan banyak pemain skateboard dan pecinta olahraga ini tertarik untuk memilih sepatu Vans sebagai sepatu pilihan mereka.
Banyak Memiliki Edisi Kolaborasi yang Terbatas
Vans sering berkolaborasi dengan artis, desainer, dan brand lain untuk menciptakan koleksi kolaborasi dan edisi terbatas. Kolaborasi ini menghasilkan desain-desain unik dan istimewa yang menarik minat kolektor dan penggemar sepatu. Hal ini juga menciptakan hype dan keinginan yang tinggi dalam mendapatkan sepatu Vans yang langka dan eksklusif. Hingga saat ini, Vans pernah berkolaborasi dengan brand seperti Fear of God, Mooneyes, KAWS, Kenzo, Supreme hingga serial The Simpsons.
Fleksibilitas dan Kepopuleran di Kalangan Selebriti
Sepatu Vans dikenal karena fleksibilitasnya dalam hal gaya dan penampilan. Mereka dapat dipadankan dengan berbagai paduan pakaian, mulai dari gaya kasual hingga gaya yang lebih trendi. Banyak atlet, selebriti dan influencer juga terlihat mengenakan sepatu Vans, seperti Rihanna, Zac Efron, Gigi Hadid hingga Kim Kardashian yang secara tidak langsung meningkatkan popularitas dan citra brand ini.
Dalam kombinasi dengan faktor-faktor di atas, perpaduan antara desain yang klasik, kualitas, dan koneksi dengan budaya populer menjadikan sepatu Vans tetap relevan dan populer hingga sekarang. Pada November 2011, Vans mencatatkan rekor penjualan tahunan melewati angka 1 miliar dollar. Sebuah prestasi yang membanggakan bagi brand ini mengingat Vans merupakan satu-satunya brand sepatu di dunia khusus yang berkaitan dengan olahraga solo seperti skateboard.
Frase “Off The Wall” merupakan sebuah penanda bahwa brand ini bukan hanya berkaitan dengan subkultur skateboard semata, namun telah beradaptasi menjadi persepsi dan mindset. Menurut Brand President dari Vans, Doug Palladini, frase “Off The Wall” tak melulu patuh pada tren yang sedang hype, sehingga terbuka pada siapapun dan tidak mengikuti apapun juga. Pada akhirnya, Vans mengembalikan kepada para penggunanya tentang esensi dari “Off The Wall”.
Jadi, kamu sudah punya sepatu Vans yang mana nih?