Mengapa Bahan Pig Skin Masih Banyak Dipakai?

Jakarta, Shoes and Care - Dalam dunia sepatu, penggunaan selipan bahan kulit menjadi hal yang sangat lumrah dan banyak dilakukan oleh brand-brand lokal ataupun brand mancanegara. Dalam kultur desain sepatu sekarang, bisa saja sepatu tersusun dari 2 sampai 3 bahan upper yang berbeda. Contohnya, tersusun dari perpaduan bahan mesh dengan kulit, atau bisa juga kombinasi yang lain. Berbicara mengenai bahan kulit itu sendiri, meskipun sudah banyak brand yang menerapkan penggunaan kulit sintetis agar lebih menghemat biaya produksi. Namun ada juga yang masih menggunakan bahan kulit hewani asli yang biasanya diterapkan oleh brand-brand sepatu kelas wahid. Penggunaan bahan kulit hewani seperti kambing, kuda, ular, bahkan masih banyak yang menggunakan kulit babi. 

Nah, penggunaan kulit babi pada sepatu memang sedikit menimbulkan kontroversial dan tidak bisa dipakai oleh teman-teman yang beragama islam. Pertanyaannya, mengapa kulit babi masih digunakan? Apa keuntungan yang didapat dari penggunaan kulit babi? Biar ga penasaran dan tidak ada kesalahpahaman, yuk simak artikelnya dibawah ini!

Apa Itu Pig Skin?

Sebelum kita membahas alasannya, ada baiknya kita mengenal apa itu Pig Skin. Pig skin sendiri adalah kulit yang diambil dari hewan ternak babi. Dalam dunia fashion dan sepatu, pig skin seringkali diolah menjadi bahan kulit suede, yaitu kulit yang permukaannya dibuat halus dan lembut seperti beludru. Kulit babi sendiri punya ciri khas yang mudah dikenali secara kasat mata, yaitu ada tiga titik kecil yang berkelompok seperti segitiga. Titik-titik kecil ini adalah bekas pori-pori kulit babi yang tetap terlihat meskipun sudah diproses menjadi bahan tekstil. 

Kelebihan Pig Skin

1. Kuat dan Tahan Lama

Pig skin terkenal dengan kekuatannya. Kulit babi cukup tebal, namun tetap lentur sehingga membuat sepatu lebih awet. Sepatu yang terbuat dari pig skin bisa bertahan lama meskipun sering dipakai. Ini salah satu alasan utama mengapa pig skin masih jadi pilihan banyak produsen sepatu.

2. Nyaman Dipakai

Selain tahan lama, pig skin juga punya tekstur yang lembut dan fleksibel. Ketika dipakai, sepatu yang menggunakan pig skin akan dengan cepat menyesuaikan bentuk kaki sehingga terasa nyaman, bahkan setelah pemakaian dalam waktu lama. Selain itu, pig skin juga mampu menyerap kelembapan dengan baik, jadi kaki kamu tidak mudah berkeringat atau lembab.

3. Nilai Estetika

Kulit babi yang diproses menjadi suede mempunyai tampilan yang elegan dan klasik. Bahan suede dari pig skin biasanya digunakan untuk membuat sepatu formal atau semi-formal karena memberikan kesan mewah dan mahal. Selain itu, karakteristik dari pig skin yang mudah diwarnai membuat kulit ini bisa diwarnai dengan berbagai pilihan warna yang menarik.

4. Biaya Produksi yang Rendah

Salah satu alasan terbesar kenapa pig skin masih banyak digunakan adalah harganya yang relatif murah dibandingkan dengan jenis kulit lainnya, seperti kulit sapi atau kulit domba. Tingkat ketersediaannya yang melimpah dan proses produksinya yang tidak terlalu mahal membuat pig skin menjadi bahan yang ekonomis bagi produsen sepatu. Kemudian mengingat harga yang murah dan kelebihannya yang baik, banyak produsen yang akhirnya memakai pig skin pada beberapa lini sepatu produksi mereka.

Tantangan dan Kontroversi

Bagian ini adalah bagian yang paling sering dibahas dan dipertanyakan. Meskipun punya banyak kelebihan, penggunaan pig skin juga tidak lepas dari kontroversi. Salah satunya adalah faktor agama dan budaya. Bagi umat Islam dan Yahudi, babi dianggap sebagai hewan yang haram. Jadi produk yang mengandung pig skin tidak bisa digunakan oleh mereka, sebaliknya orang islam dan yahudi harus memiliki sepatu yang tidak mengandung pig skin. Kebijakan ini menjadi tantangan bagi brand sepatu yang ingin menjual produk mereka di pasar dengan mayoritas penduduk Muslim atau Yahudi.

Kemudian, ada juga kekhawatiran terkait dengan isu kesejahteraan hewan. Banyak orang yang mulai peduli dengan cara bagaimana hewan-hewan ini diperlakukan sebelum kulit mereka diproses. Meskipun babi yang digunakan biasanya berasal dari industri peternakan yang juga menghasilkan daging, tetap saja ada perdebatan mengenai etika penggunaan kulit hewan dalam fashion.

Alternatif untuk Pig Skin

Dengan meningkatnya kesadaran akan isu-isu lingkungan dan etika, banyak brand yang mulai mencari alternatif untuk pig skin. Salah satu alternatif yang sedang naik daun adalah bahan-bahan kulit sintetis atau vegan leather. Kulit sintetis ini terbuat dari berbagai bahan, mulai dari plastik daur ulang hingga bahan-bahan alami seperti jamur atau nanas. Kulit sintetis ini punya keunggulan tersendiri, yaitu tidak melibatkan hewan sama sekali dalam proses produksinya. Selain itu, bahan-bahan ini sering kali lebih ramah lingkungan karena bisa diproduksi dengan jejak karbon yang lebih rendah. Namun dari segi kenyamanan dan ketahanan, sayangnya kulit sintetis masih belum sepenuhnya bisa menandingi kenyamanan dan kekuatan dari pig skin. Ada juga kulit sapi atau domba yang bisa menjadi alternatif bagi mereka yang tidak keberatan dengan penggunaan kulit hewan, tetapi menghindari produk dari babi. Kulit sapi, misalnya, terkenal lebih kuat dan tahan lama, meskipun harganya juga lebih mahal daripada kulit babi.

Well, pada akhirnya pilihan untuk menggunakan pig skin atau tidak kembali kepada preferensi pribadi. Kalau kamu ingin menghindari produk yang mengandung pig skin, pastikan untuk selalu mengecek label bahan saat membeli sepatu. Di sisi lain, jika kamu tidak keberatan dengan penggunaan pig skin, sepatu yang menggunakan bahan ini bisa menjadi pilihan yang nyaman dan tahan lama.

Dengan berkembangnya teknologi dan meningkatnya kesadaran akan isu-isu etis, bukan tidak mungkin di masa depan kita akan melihat lebih banyak alternatif yang lebih baik dan lebih ramah lingkungan. Tapi untuk saat ini, pig skin masih menjadi salah satu bahan yang banyak digunakan dalam industri sepatu. Jadi, sekarang kamu sudah tahu alasannya, kan? Semoga artikel ini bisa memberikan kamu gambaran yang lebih jelas tentang pig skin dan kenapa bahan ini masih sering digunakan dalam pembuatan sepatu. Semoga bermanfaat!

 

Postingan terbaru