Ikonik Sepanjang Masa: Vans Slip-On

Jakarta, Shoes and Care - Setelah melihat gambar dari artikel ini, kamu pasti tau sepatu ikonik ini sangatlah digemari di semua kalangan usia. Mulai dari anak muda maupun orang tua berjiwa muda, pasti sangat menggemari sepatu model slip on ini. Perkembangan brand sepatu asal South California, US, bernama Vans ini tidak pernah lepas dari kepopuleran tipe-tipe sepatu yang diluncurkan di pasaran hingga kini, salah satunya ialah Vans Slip On. Lalu, bagaimana sejarah dari sepatu ikonik ini? Yuk bahas!

Awal Mula Kepopuleran Vans Slip On

Tahun 1977 bukan hanya tahun dimana Vans memperkenalkan salah satu sepatu paling ikonik dalam sejarah sneakers, Vans Old Skool, namun juga salah satu sepatu mereka yang paling sederhana namun sangat dikenal, #98 AKA the Classic Slip-On. Secara desain sepatu ini sangat sederhana, namun hebatnya sepatu ini mampu memberikan fungsionalitas kepada pemakainya sekaligus menjadi salah satu sepatu yang paling mudah dipakai.

Sejak pertama kali diluncurkan, Vans Classic Slip-On diakui secara internasional dengan cepat dan menemukan pijakannya di kancah skate dan BMX California Selatan di akhir tahun 70an. Slip On cepat menjadi solusi terhadap desakan budaya untuk mengenakan sesuatu yang tidak ribet, namun tetap tahan terhadap berbagai medan yang dihadapi karena kegiatan olahraga yang ekstrim.

Less is More

Vans Classic Slip-On adalah pelopor produk dari suatu brand sepatu yang terjun ke dunia fashion karena inspirasi siluetnya tidak berasal dari olahraga ekstrem, namun dari sepatu yang memiliki desain sederhana. Meskipun Classic Slip-On sudah cukup populer, sepatu ini berhasil menjadi terobosan terbesar karena desain dan juga karena ‘keberuntungan’. Setelah mengikuti perkembangan tren pada masa itu, Vans mencoba membuat penyesuaian sepatu dan pola kotak-kotak hitam dan putih pada sepatu khas mereka, Vans pada akhirnya akan menggunakan tren dan pola ini hingga kini dengan menerapkan pola tersebut ke Slip-On mereka dengan nama Vans Classic Slip On “Checkerboard”. Ide desain khas kotak-kotak papan catur dari Vans 98 atau Vans Slip on Checkerboard, berawal dari Steve  Van Doren (Anak Paul Van Doren). Steve terinspirasi dari remaja yang menggunakan sepatu vans yang sudah custom sendiri dengan menggambar pola kotak-kotak papan catur. Berkat inspirasi yang ia lihat, akhirnya terciptalah sepatu ini.

Lalu dari segi keberuntungan, sepatu Checkerboard ini semakin booming ketika dipakai oleh Sean Penn dalam film Fast Times at Ridgemont High yang rilis pada tahun 1982. Jeff Spicoli, karakter Penn dalam film tersebut, adalah seorang ‘stoner’ yang dipuja oleh hampir semua orang yang menonton film tersebut. Vans Checkerboard turut mengikuti kesuksesan film tersebut yang pada gilirannya membuat sepatu tersebut menjadi bintang juga, menjadikannya ikon karena peran halus sepatu itu dalam film tersebut.

Membedah Vans Slip On

Vans Slip On sendiri terdiri dari 18 bagian yang dijahit, direkatkan, dan diberi dipanaskan bersama-sama untuk menciptakan Style #98. Slip-On terdiri dari tiga bagian atas utama: vamp, quarter, dan heel counter.

Semua ini bertumpu pada unit sol waffle klasik Vans yang didukung oleh foxing karet tebal yang identik dengan sepatu skate. Ketiga bagian atas menawarkan rangkaian desain dan pola yang potensial, dengan pilihan gaya berbeda yang tak ada habisnya yang dapat disesuaikan oleh siapa saja.

Timeless Classic, Simbol Perlawanan Rasisme

Meskipun kemunculannya sebagian besar terjadi pada tahun 80an, hal ini tidak menghentikan Classic Slip-On untuk tetap mempertahankan relevansinya hingga abad ke-21. Saat ini, sama seperti model klasik lainnya, #98 terus digunakan untuk rilis kolaboratif karena desain kosongnya menyisakan kanvas besar bagi para desainer untuk bereksperimen. 

Selain menjadi ikon fashion dan sneakers, Vans Slip-On Checkerboard juga diadopsi sebagai simbol melawan rasisme. Penggunaan motif kotak-kotak hitam dan putih dalam desain sepatu ini telah mendapatkan makna mendalam di luar aspek mode. Pola kotak-kotak hitam dan putih pada Vans Slip-On Checkerboard dapat diartikan sebagai simbol kesetaraan dan persatuan. Penggabungan dua warna kontras ini dapat dianggap sebagai representasi harmoni antara berbagai ras dan kelompok etnis. Desain yang sederhana namun mencolok ini memberikan pesan bahwa keberagaman adalah kekuatan, dan semua orang memiliki tempat yang setara dalam masyarakat.

Itulah sejarah singkat mengenai Vans Slip-On yang sangat digemari hingga kini, meskipun banyak yang bilang motif checkerboard ini “pasaran” namun motif ini sangat melegenda di berbagai era fashion dan sneakers. Gimana, kamu punya sepatu legend ini?

 

Postingan terbaru