Dari Pekerja Pabrik hingga Miliki Perusahaan Bervaluasi Rp102 Triliun

Dari Pekerja Pabrik hingga Miliki Perusahaan Bervaluasi Rp102 Triliun - Kisah dari pendiri brand Miniso memang sangatlah menarik. Miniso, merupakan brand yang didirikan di Jepang, namun bukan berasal dari Jepang. Pendirinya sendiri berasal dari China. Ye Guo Fu adalah mantan pekerja pabrik yang memutuskan keluar untuk membuka bisnis retail pada tahun 2004 silam. Semakin berkembang, dirinya pun pergi ke Jepang untuk mengembangkan usaha ritelnya. Pada tahun 2011, dirinya bertemu dengan koleganya yang seorang desainer bernama Miyake Jyunya dan di tahun yang sama keduanya mendirikan Miniso.

Produk Miniso sendiri dikenal sebagai produk yang meniru brand-brand lain yang terkenal, namun tidak membuat penggemarnya menurunkan atensi terhadap brand Miniso. Selain itu, brand ini juga dikenal murah, pendiri Miniso, Miyake Junya dan Ye Guofu, menyatakan bahwa merek yang populer tidak harus dengan harga tinggi, namun sebaliknya Miniso mengembangkan produk-produk berdasarkan konsep konsumsi masa depan, dan pada saat bersamaan menawarkan harga yang cukup terjangkau.

Produk-produk Miniso sebagian besar memenuhi kebutuhan dasar konsumen, yang meliputi peralatan rumah tangga, kesehatan, kecantikan, perhiasan, peralatan kantor, alat tulis, produk seasonal, dan lain-lain dengan lebih dari 10,000 jenis produk. 80% desain produk Miniso berasal dari Jepang, Korea, Singapura, Malaysia, China dan negara lain. Dalam mendesain dan menciptakan produknya, Miniso mengutamakan kualitas dan memperhatikan bahan baku terbaik dengan tidak melupakan sustainability

Saat ini, Miniso telah memiliki lebih dari 4.200 gerai di lebih dari 80 negara di dunia. Sedangkan di China, Miniso mempekerjakan lebih dari 3 ribu pekerja. Hal ini dapat dicapainya hanya dalam kurun waktu 4 tahun. Bahkan, pendapatan yang dimiliki Miniso mencapai USD 2,5 miliar atau sekitar IDR 36,6 triliun. Selain itu, dengan melantainya  Miniso di Bursa Efek New York membuat perusahaan ritel ini memiliki valuasi hingga USD 7 miliar atau sekitar IDR 102 triliun.

 

Postingan terbaru