Berapa Kapasitas Kemampuan Manusia Untuk Berolahraga?

Jakarta, Shoes and Care - Tidak bisa dipungkiri dan dibantah, COVID 19 membuat sebuah perubahan yang sangatlah signifikan bagi sebagian besar orang di Indonesia. Menjalani pola hidup sehat dengan mulai berolahraga menjadi salah satu aktivitas yang banyak dilakukan orang saat dan sesudah melewati masa suram itu. Mulai dari bersepeda, berlari, dan bermacam olahraga lainnya. Sudah lewat empat tahun lamanya setelah pandemi muncul, orang-orang masih banyak yang konsisten dengan kegiatan olahraganya. Ada pula yang mencoba konsisten, meskipun butuh niat dan kerja keras yang hebat. Terkait dengan olahraga, banyak orang yang masih bingung seberapa kuat tubuhnya dalam melakukan kegiatan olahraga dan berapa jumlah intensitas olahraga yang baik. Maka itu, mari coba cari tahu jumlah intensitas olahraga yang baik. Tapi sebelum itu, kenapa sih kita perlu berolahraga?

Mengapa Kita Perlu Olahraga?

Olahraga merupakan aktivitas yang punya banyak manfaat bagi kesehatan dan kualitas hidup kita. Alasannya:

Meningkatkan Kesehatan Fisik

Olahraga secara teratur membantu meningkatkan kesehatan jantung, paru-paru, dan otot. Aktivitas fisik seperti berlari, berenang, atau bersepeda dapat meningkatkan kapasitas kardiovaskular, memperkuat otot, dan meningkatkan fleksibilitas tubuh. Selain itu, olahraga juga membantu menjaga berat badan yang sehat dan mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, hipertensi, dan penyakit jantung.

Meningkatkan Kesehatan Mental

Olahraga memiliki dampak positif pada kesehatan mental. Aktivitas fisik dapat melepaskan endorfin, hormon yang membuat kita merasa bahagia dan rileks. Jadi, bisa dibilang olahraga bisa membantu mengurangi gejala depresi dan kecemasan, serta meningkatkan kualitas tidur. Berolahraga secara konsisten juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan mengurangi stres.

Meningkatkan Kualitas Hidup

Dengan menjaga kesehatan fisik dan mental, olahraga dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Orang yang berolahraga cenderung memiliki energi yang lebih tinggi, stamina yang lebih baik, dan kemampuan untuk melakukan tugas sehari-hari dengan lebih efisien. Selain itu, olahraga juga bisa menjadi kegiatan sosial yang menyenangkan dan membangun hubungan sosial yang sehat antar individu atau komunitas.

Meningkatkan Fungsi Otak

Olahraga dapat meningkatkan fungsi kognitif dan memori lho! Aktivitas fisik meningkatkan aliran darah ke otak dan mendorong pertumbuhan sel-sel otak baru, sehingga sangat bermanfaat dalam meningkatkan konsentrasi, kemampuan belajar, dan daya ingat.

Menjaga Keseimbangan Emosional

Olahraga dapat membantu mengelola emosi dan menjaga keseimbangan emosional. Ketika kamu berolahraga, kamu melepaskan rasa tegang dan energi negatif yang terkumpul sepanjang hari. Hasilnya, kamu merasa lebih tenang dan lebih mampu menghadapi tantangan hidup dengan cara yang positif.

Durasi Olahraga yang Baik Bagi Tubuh

Seperti yang ingin dijelaskan sebelumnya, tubuh tentu memiliki parameter tersendiri dalam melakukan kegiatan olahraga tiap minggunya. Secara pengelompokkan usia, inilah beberapa ulasan mengenai kapasitas tubuh dalam melakukan olahraga setiap minggunya.

Anak-anak Usia Dini (3-5 tahun)

- Durasi: Minimal 3 jam per hari dengan berbagai aktivitas fisik dengan intensitas bervariasi.

- Jenis Aktivitas: Aktivitas harus bervariasi dan menyenangkan, membantu perkembangan motorik dasar.

- Contoh Aktivitas: Bermain di taman, bersepeda, permainan aktif yang melibatkan gerakan seluruh tubuh.

Anak-anak dan Remaja (5-17 tahun)

- Durasi: Minimal 60 menit per hari.

- Jenis Aktivitas: Kebanyakan aktivitas fisik harus berupa aktivitas aerobik sedang hingga berat. Aktivitas intensitas tinggi serta aktivitas yang memperkuat otot dan tulang harus dilakukan minimal 3 kali seminggu.

- Contoh Aktivitas: Berlari, berenang, bersepeda, permainan aktif seperti sepak bola atau basket.

Dewasa (18-64 tahun)

- Durasi: Setidaknya 150-300 menit aktivitas aerobik sedang per minggu atau 75-150 menit aktivitas aerobik berat per minggu. Kedua intensitas ini bisa dikombinasikan. 

- Jenis Aktivitas: Selain aktivitas aerobik, latihan penguatan otot yang melibatkan kelompok otot utama harus dilakukan dua kali atau lebih per minggu.

- Contoh Aktivitas: Jalan cepat, bersepeda, jogging, kelas kebugaran, angkat beban.

Lansia (65 tahun ke atas)

- Durasi: Setidaknya 150 menit aktivitas aerobik sedang per minggu atau 75 menit aktivitas aerobik berat per minggu. Latihan penguatan otot yang melibatkan kelompok otot utama harus dilakukan dua kali atau lebih per minggu. Aktivitas untuk meningkatkan keseimbangan dan mencegah jatuh juga direkomendasikan setidaknya 3 kali seminggu.

- Jenis Aktivitas: Aktivitas harus disesuaikan dengan kemampuan fisik dan kesehatan masing-masing individu.

- Contoh Aktivitas: Jalan cepat, berenang, tai chi, latihan keseimbangan, yoga, angkat beban ringan.

Jadi, lakukan olahraga yang sesuai dengan usia dan kemampuan tubuhmu. Saran dan informasi diatas bersifat general dan didapatkan dari sumber yang dapat diuji kredibilitasnya. Namun, kembali lagi bahwa yang mengetahui kondisi dan kemampuan tubuh adalah dirimu sendiri. Jadi, kenali tubuhmu terlebih dahulu sebelum melangkah ke aktivitas yang lebih jauh ya!

 

Postingan terbaru