Jakarta, Shoes and Care - Selain brand-brand besar yang berhasil membuat produk terkenal di pasaran, ada jutaan brand-brand lain yang berusaha unjuk gigi untuk menemukan pasar mereka dan membuat mereka bisa menjadi lebih besar. Salah satu negara yang banyak memiliki brand fashion ternama adalah Jepang. You name it, ada ASICS, Onitsuka Tiger, Yohji Yamamoto, Comme des Garçons, hingga A Bathing Ape. Semua brand-brand ini memiliki pangsa pasar yang tidak jauh berbeda, namun tetap dengan ciri khas masing-masing. Dari semua list diatas, A Bathing Ape (BAPE) merupakan salah satu brand paling unik. BAPE sendiri sudah berdiri sejak tahun 1993 dan hingga sekarang masih menjadi salah satu brand streetwear terbaik. Salah satu fashion item yang menjadi tolok ukur kesuksesan BAPE adalah Bapesta. Label Jepang ini telah mengeluarkan beberapa produk yang paling dicari selama bertahun-tahun dan tidak menunjukkan adanya tanda-tanda melambat. Maka tak heran jika sneakers Bapesta semakin populer. Simak penjelasan sejarahnya dibawah ini!
Kelahiran Bapesta
Sneakers Bapesta pertama kali dirilis di pasaran pada tahun 2002 oleh Nigo, seorang fashion designer sekaligus pendiri dari A Bathing Ape (BAPE) itu sendiri. Selain sebagai designer,Nigo juga seorang disc jockey (DJ) dan produser rekaman di Jepang pada saat itu. Memulai brand BAPE dari tahun 1993, Nigo mempunyai tujuan membawa budaya hip-hop Amerika ke Jepang. Sejak saat itu BAPE memiliki nama besar sebagai streetwear paling ikonik dari Jepang.
Berlanjut ke Bapesta. Ketika kamu melihat sepatunya, terlihat familiar? Betul sekali. Bapesta terinspirasi dari siluet Nike Air Force 1. Nigo mengganti logo swoosh milik Nike dengan logo bintang seperti bertuliskan "sta", kemudian dirilis dengan berbagai macam warna yang unik dan eye catchy. Bisa dibilang, Bapesta adalah salah satu hasil dari kreativitas Nigo yang mengguncang dunia sneakers hingga saat ini. Bapesta juga berhasil menarik lebih banyak konsumen dan menjadi sangat terkenal berkat kolaborasi-kolaborasi yang keren. Salah satu hal Bapesta berkolaborasi dengan artis-artis hip-hop Amerika, kayak Pharrell Williams dan Kanye West, yang membuat sneakers ini makin populer di kalangan penggemar streetwear dan musik. Di masa-masa awalnya, Bapesta juga dirilis dalam jumlah yang sangat terbatas, bikin orang-orang jadi makin penasaran dan ingin punya sepatu ini.
Perjalanan Bapesta dari sepatu dengan tingkat eksklusivitas tinggi menuju popularitas yang semakin meluas menggambarkan pengaruhnya yang luar biasa terhadap dunia fashion dan sneakers. Sebagai ikon sneakers kasual namun edgy, Bapesta berhasil menjembatani kesenjangan antara peragaan busana kelas atas dengan trotoar perkotaan. Hasilnya, Bapesta berhasil mewujudkan perpaduan unik antara sifat luxury dan streetwear.
Kolaborasi Unik Bapesta
KAWS x BAPE STA
Kolaborasi KAWS x BAPE STA adalah salah satu yang paling ikonik. KAWS, seniman terkenal, menambahkan sentuhan khasnya pada Bapesta dengan elemen desain seperti mata "XX". Sneakers ini menggabungkan estetika streetwear BAPE dengan gaya seni KAWS, menciptakan sneakers dengan ciri khas tersendiri. Dirilis dalam jumlah terbatas, kolaborasi ini populer di kalangan penggemar fashion dan seni. Bisa dibilang bahwa KAWS x BAPE STA merupakan salah satu kolaborasi Bapesta paling ikonik saat ini.
Bapesta x Kanye West "College Dropout"
Kolaborasi ini terjadi pada tahun 2007 dan menampilkan desain yang terinspirasi dari album debut Kanye West, The College Dropout. Sneakers ini hadir dengan warna merah dan emas yang mencolok, serta detail-detail kecil yang menggambarkan gaya khas Kanye. Bagian samping sneakers menampilkan logo "Bear" khas dari Kanye yang sering muncul dalam artwork album-albumnya. Selain itu, ada juga logo "College Dropout" yang tersemat di bagian tumit yang bikin jadi semakin ikonik.
Bapesta x Marvel
Pada tahun 2022, Bapesta kembali membuat sebuah gebrakan dimana BAPE melakukan kolaborasi bersama Marvel untuk menciptakan Bapesta dengan tema Marvel. Biasanya, kolaborasi ataupun Bapesta pada umumnya menciptakan sepatu kolaborasi dengan jumlah yang sangat terbatas. Kali ini, sepatu tersebut dirilis dalam jumlah yang jauh lebih besar, sehingga lebih mudah diakses oleh para sneakerhead dan penggemar buku komik. Beberapa karakter utama yang ditampilkan pada sepatu tersebut adalah Black Widow, Thor, Iron Man, dan Rocket Raccoon. Selain itu, sepatu juga tersedia dalam berbagai ukuran, sehingga lebih mudah diakses oleh orang-orang dari segala usia.
Apakah Nike Tinggal Diam?
Tentu saja, tidak. Pada awal kemunculannya, banyak yang menganggap Bapesta sebagai "tiruan" dari Air Force 1. Namun, Nigo, pendiri BAPE, mengklaim bahwa Bapesta adalah penghormatan terhadap desain ikonik Nike, bukan sekadar imitasi. Menariknya, Nike tidak pernah secara resmi mengambil tindakan hukum terhadap BAPE terkait kemiripan desain ini. Beberapa spekulasi menyebutkan bahwa Nike mungkin merasa Bapesta lebih sebagai penghormatan yang meningkatkan popularitas gaya Air Force 1 daripada sebagai ancaman. Seiring berjalannya waktu, BAPE terus berinovasi dan menciptakan desain-desain baru yang tetap relevan di pasar yang kompetitif. Bapesta telah berkembang menjadi lebih dari sekadar "imitasi" dan sekarang dianggap sebagai ikon tersendiri dalam dunia fashion.
Bapesta yang semakin terkenal seiring waktu membuat Nike menarik perkataannya dan memutuskan untuk melaporkan BAPE atas unsur plagiarisme. Nike mengajukan gugatan pelanggaran merek dagang terhadap BAPE pada Januari 2023, menuduh brand tersebut merobek dan mengubah sepatu ikonik Nike seperti Air Force 1 dan Dunk. Pengajuan dalam kasus ini memberikan gambaran sekilas tentang hubungan antara Bape dan Nike, salah satu kutipan email dari tahun 2009 menunjukkan bahwa Nike pernah menawarkan kesepakatan lisensi kepada Bape untuk sepatunya.
Memang sekarang ini Nike lumayan gencar melakukan serangkaian tindakan hukum sejak tahun 2020-an dan menargetkan label-label yang membalik siluet Nike dengan menghapus logo Nike yang kemudian melakukan rebranding, kena lah Bapesta ini. Akhir saga ini pun telah selesai, dimana Bape akan mengganti Bape Sta dan Sk8 Sta yang masing-masing berbasis Air Force 1 dan Dunk. Bape telah mengubah tampilan Bape Sta sebelumnya, mengubahnya sedikit untuk membuat garis dan bentuknya kurang lebih terlihat seperti Air Force 1 dalam iterasi yang berbeda. Bape juga, akan berhenti menjual model lain yang dibuat setelah Air Force 1 Mid, Air Jordan 1 Low, dan Air Jordan 1 High.
Meskipun pada akhirnya akan berhenti diproduksi, Bapesta tetap mempunyai tempat di hati para sneakerhead. Menurut mereka, Bapesta bukan hanya sekedar sneakers yang mirip dengan Air Force 1, namun sebuah fashion statement yang legendaris.