Jakarta, Shoes and Care - Setiap orang pasti pernah punya sepatu favorit yang rasanya sayang banget kalau harus dibuang. Entah itu karena nyaman dipakai, desainnya timeless, atau punya nilai sentimental. Tapi faktanya, sepatu juga punya usia pakai yang suatu saat pasti akan habis. Nah, supaya bisa lebih awet dan tahan lama, penting banget buat kita tahu apa saja sih faktor utama yang menentukan usia pemakaian sepatu.
Karena sebenarnya, usia pakai sepatu itu bukan cuma soal “berapa lama sudah dipakai,” tapi lebih kepada bagaimana kita memperlakukan dan menggunakan sepatu itu sendiri. Berikut ini beberapa faktor penting yang secara langsung mempengaruhi seberapa lama sepatu bisa bertahan.
1. Frekuensi dan Intensitas Pemakaian
Ini jadi faktor pertama yang paling jelas. Sepatu yang dipakai setiap hari, apalagi untuk aktivitas berat seperti olahraga, kerja lapangan, atau jalan jauh, tentu lebih cepat rusak dibanding sepatu yang hanya dipakai sesekali. Misalnya, sepatu lari yang dipakai rutin 3–4 kali seminggu di medan aspal akan jauh lebih cepat aus dibanding sepatu pesta yang cuma dipakai dua bulan sekali.
Biasanya, sepatu lari misalnya, punya “masa pakai ideal” sekitar 500–800 kilometer. Setelah itu, bantalan mulai kehilangan daya serap, dan outsole mulai aus. Jadi, penting juga untuk tahu fungsi sepatu dan jangan dipakai di luar kapasitasnya.
2. Jenis dan Kualitas Material
Material sepatu juga sangat berpengaruh terhadap daya tahan. Sepatu berbahan kulit asli, misalnya, cenderung lebih awet dibanding bahan sintetis biasa — asal dirawat dengan benar. Begitu juga dengan material upper, insole, dan outsole. Karet berkualitas tinggi, EVA foam premium, dan mesh breathable yang tahan robek bisa memperpanjang usia sepatu.
Namun, perlu dicatat, material bagus juga butuh perawatan. Banyak orang salah kaprah: “sepatu mahal pasti awet.” Padahal kalau asal pakai dan gak dirawat, ya tetap saja rusak lebih cepat. Jadi, selain kualitas material, cara merawatnya juga berpengaruh besar.
3. Kondisi Penyimpanan
Sepatu yang jarang dipakai bukan berarti otomatis awet. Kalau disimpan di tempat yang lembap, terkena panas langsung, atau tidak punya sirkulasi udara yang baik, sepatu bisa cepat rusak. Misalnya, outsole bisa mengeras dan retak, lem bisa mengelupas, bahkan jamur bisa tumbuh di bagian dalamnya.
Idealnya, simpan sepatu di tempat yang sejuk, kering, dan memiliki ventilasi cukup. Gunakan shoe tree atau isi bagian dalam dengan kertas supaya bentuk sepatu tetap terjaga. Hindari menyimpan sepatu di dalam plastik tertutup rapat, karena bisa membuat kelembapan terperangkap.
4. Cara Merawat dan Membersihkan
Cara merawat sepatu sangat menentukan panjang umurnya. Membersihkan sepatu bukan berarti dicuci terus-menerus, apalagi dengan detergen keras dan dijemur langsung di bawah matahari. Ini malah bisa merusak material, membuat lem cepat lepas, dan warna cepat pudar.
Gunakan sikat lembut, lap basah, dan cleaner yang sesuai dengan jenis bahan sepatu. Selain itu, rutin bersihkan bagian dalam sepatu untuk mencegah bau dan bakteri berkembang. Jangan tunggu kotor parah baru dibersihkan — semakin rajin dirawat, semakin awet pula sepatu kita.
5. Cara Menggunakan Sepatu
Percaya atau tidak, cara kita memakai sepatu juga punya dampak besar. Banyak orang terbiasa menginjak bagian belakang sepatu ketika buru-buru memakai — lama-lama tumitnya jadi penyok atau jebol. Ada juga yang sering lepas-pasang sepatu tanpa membuka tali, bikin struktur sepatu cepat longgar.
Hal-hal kecil seperti ini sering dianggap sepele, padahal bisa memperpendek umur sepatu secara signifikan. Jadi, biasakan memakai dan melepas sepatu dengan benar, ikat tali sepatu sesuai kebutuhan, dan jangan dijadikan alas kaki seadanya.
6. Jenis Aktivitas yang Dilakukan
Satu hal yang sering dilupakan orang adalah bahwa setiap jenis sepatu punya tujuan pemakaian yang berbeda. Sepatu formal bukan untuk jogging, sepatu lari bukan untuk hiking, dan sepatu sneakers kasual bukan untuk bermain bola.
Kalau kita memaksa sepatu dipakai untuk aktivitas yang bukan peruntukannya, wajar kalau sepatu jadi cepat rusak. Outsole bisa cepat aus, upper bisa sobek, dan bagian bantalan bisa jebol. Jadi, penting banget untuk tahu fungsi sepatu kita, dan gunakan sesuai tempat dan kebutuhan.
7. Kondisi Cuaca dan Lingkungan
Cuaca ekstrem dan lingkungan sekitar juga bisa mempercepat kerusakan sepatu. Misalnya, sepatu yang sering dipakai saat hujan atau di jalanan berlumpur akan lebih cepat rusak dibanding yang hanya dipakai di lingkungan indoor. Air hujan bisa membuat material jadi lembap dan rapuh, terutama kalau tidak langsung dikeringkan dengan benar.
Selain itu, paparan sinar UV langsung dari matahari juga bisa memudarkan warna dan melemahkan material. Jadi, kalau memang terpaksa dipakai dalam kondisi ekstrem, pastikan sepatu langsung dibersihkan dan dikeringkan setelahnya.
Kalau dipikir-pikir, usia pakai sepatu itu sebenarnya sangat tergantung pada kita sebagai pengguna. Sepatu yang mahal belum tentu tahan lama kalau salah pakai dan gak dirawat. Sebaliknya, sepatu biasa pun bisa awet bertahun-tahun asal digunakan dengan tepat dan dirawat dengan konsisten.
Jadi, kalau kamu ingin sepatumu awet dan gak cepat rusak, perhatikan hal-hal kecil seperti pemakaian, penyimpanan, hingga cara merawatnya. Semoga informasi ini bermanfaat ya!