Jakarta, Shoes and Care - Outsole atau bagian bawah sepatu adalah komponen penting yang menentukan daya tahan serta performa sepatu saat digunakan. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi ketahanan outsole adalah tingkat abrasi, yaitu seberapa cepat dan mudah outsole mengalami keausan saat bergesekan dengan permukaan. Tapi, bagaimana cara mengukur tingkat abrasi pada outsole sepatu? Yuk, kita bahas!
Apa Itu Abrasi?
Sebelum masuk ke metode pengukuran, kita pahami dulu arti abrasi. Abrasi adalah proses aus atau terkikisnya suatu material akibat gesekan terus-menerus dengan permukaan lain. Pada sepatu, abrasi terjadi ketika outsole bersentuhan dengan tanah, aspal, atau permukaan lainnya saat berjalan atau berlari.
Tingkat abrasi outsole sangat penting karena mempengaruhi seberapa lama sepatu bisa digunakan sebelum bagian solnya menipis atau berlubang. Outsole dengan ketahanan abrasi yang baik akan lebih awet, terutama jika sering digunakan di medan kasar seperti aspal atau jalan berbatu.
Faktor yang Mempengaruhi Abrasi Outsole
Ada beberapa faktor yang menentukan seberapa cepat outsole mengalami abrasi, antara lain:
- Material Outsole - Outsole umumnya terbuat dari karet, EVA (Ethylene Vinyl Acetate), atau TPU (Thermoplastic Polyurethane). Karet cenderung lebih tahan lama dibanding EVA yang lebih ringan namun kurang tahan abrasi.
- Tekstur dan Pola Tapak - Tapak dengan pola kasar biasanya memiliki ketahanan abrasi yang lebih baik karena distribusi tekanan lebih merata.
- Jenis Permukaan yang Dilewati - Aspal kasar dan beton cenderung mempercepat abrasi dibanding permukaan tanah atau rumput.
- Gaya Berjalan atau Berlari - Jika cara berjalan seseorang menitikberatkan tekanan pada satu bagian outsole (misalnya tumit atau ujung sepatu), maka bagian tersebut akan lebih cepat aus.
Metode Pengukuran Abrasi Outsole
Ada beberapa cara untuk mengukur tingkat abrasi outsole, baik dengan metode laboratorium maupun observasi langsung. Berikut beberapa metode yang sering digunakan:
1. Uji Abrasi DIN (DIN Abrasion Test)
DIN (Deutsches Institut für Normung) adalah standar Jerman yang digunakan untuk mengukur ketahanan abrasi suatu material, termasuk outsole sepatu. Cara pengujiannya adalah:
- Sebuah sampel outsole dipotong dalam ukuran tertentu.
- Sampel ini kemudian ditekan ke permukaan berputar dengan tekanan yang terkontrol.
- Setelah beberapa waktu, sisa material yang terkikis diukur untuk menentukan tingkat abrasi.
Semakin sedikit material yang hilang, semakin baik ketahanan abrasi outsole tersebut. Standar ini sering digunakan oleh produsen sepatu untuk memastikan daya tahan produk mereka.
2. Uji Taber Abrasion
Metode ini mirip dengan uji DIN, tetapi menggunakan alat yang disebut "Taber Abrader" yang memiliki cakram abrasif berputar untuk mengikis sampel outsole. Hasilnya diukur berdasarkan berat material yang hilang setelah sejumlah putaran tertentu.
3. Uji Pemakaian di Dunia Nyata
Selain pengujian laboratorium, cara paling sederhana untuk mengukur abrasi adalah dengan pemakaian langsung. Beberapa cara yang bisa dilakukan:
- Observasi Visual: Periksa outsole setelah pemakaian selama beberapa bulan. Jika pola tapak cepat menipis, berarti outsole memiliki ketahanan abrasi yang rendah.
- Perbandingan Dua Pasang Sepatu: Gunakan dua pasang sepatu dengan outsole berbeda dalam kondisi dan intensitas pemakaian yang sama. Perbedaan tingkat keausan bisa memberikan gambaran ketahanan abrasi masing-masing outsole.
- Pemakaian di Permukaan Berbeda: Coba gunakan sepatu di permukaan yang berbeda dan amati bagian mana yang lebih cepat mengalami keausan.
4. Uji Hardness (Kekerasan Material)
Ketahanan abrasi sering dikaitkan dengan kekerasan material outsole, yang dapat diukur dengan alat bernama durometer. Semakin keras bahan outsole, biasanya semakin tahan terhadap abrasi. Namun, outsole yang terlalu keras bisa mengurangi kenyamanan dan daya cengkeram sepatu.
Bagaimana Menentukan Outsole yang Tahan Abrasi?
Jika kamu ingin memilih sepatu dengan outsole yang lebih tahan abrasi, ada beberapa tips yang bisa diterapkan:
- Pilih Material yang Tepat - Karet karbon biasanya lebih tahan lama dibandingkan EVA atau bahan lain yang lebih lunak.
- Perhatikan Pola Tapak - Outsole dengan pola lebih dalam dan tebal cenderung lebih awet.
- Cek Ulasan Pengguna - Jika kamu membeli sepatu online, cari tahu pengalaman pengguna lain tentang daya tahan outsole.
- Gunakan Sepatu Sesuai Fungsinya - Sepatu lari untuk aspal tidak cocok digunakan di medan berbatu karena akan lebih cepat aus.
Mengukur tingkat abrasi outsole sepatu bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari uji laboratorium seperti DIN dan Taber Abrasion Test, hingga metode observasi langsung dalam pemakaian sehari-hari. Faktor-faktor seperti material, pola tapak, dan jenis permukaan sangat mempengaruhi seberapa cepat outsole mengalami abrasi. Dengan memahami cara mengukur dan memilih outsole yang tepat, kamu bisa mendapatkan sepatu yang lebih awet dan sesuai dengan kebutuhan.
Jadi, kalau ingin sepatu yang tahan lama, jangan hanya melihat desainnya saja, tapi juga perhatikan daya tahan outsole-nya ya!